Para penjual sepeda mendapat limpahan berkah pada masa pandemi Covid-19 ini. Mungkin semacam blessing in disguise. Masyarakat tampaknya sudah bosan berdiam diri di rumah. Ingin mencari kegiatan yang positif. Termasuk berbondong-bondong membeli atau sekadar memperbaiki sepedanya demi menyalurkan hobi, dan juga ada yang sekedar mengikuti tren.
Harga Sepeda pun seperti naik 3x lipat dari harga normal. Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, dan menurunkan tekanan darah. Menurunnya kadar kolesterol jahat akan mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Otot jantung yang biasa terlatih akan lebih efektif sehingga proses mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin optimal.
Berolahraga pada saat pandemi Corona tidak dilarang. Namun, ada protokol kesehatan yang harus dijalankan. Karena kita tidak tahu siapa yang membawa COVID-19 sehingga kita tidak bisa mengabaikan ada kemungkinan kita sendiri atau orang lain itu menularkan. Warga yang bersepeda harus waspada karena masih ada kemungkinan penularan Corona & tingkat penuaran yang masih tinggi & belum juga landai. Untuk itu berikut tips aman bersepeda saat Pandemi COVID-19.
- Tetap Gunakan Masker atau face shield aat Bersepeda
Kendati bersepeda menggunakan masker itu mengurangi udara yang masuk ke paru-paru, goweser tetap wajib memakai masker. Atau Face shield sebagu alternatif.
“Pada prinsipnya itu akan mengurangi udara yang masuk, sehingga harus kita cek intensitas olahraga dengan udara cukup atau tidak. - Intensitas bersepeda disesuaikan dengan kondisi tubuh jangan terlalu berat
“Meskipun berolahraga itu berat menggunakan masker, maka olahraganya jangan ngoyo atau berat. Bersepeda untuk happy,”
“Bagaimana itu kita tahu tidak ngoyo, yaitu ketika mengayuh sepeda masih bisa berbicara dengan baik,” lanjutnya.
Namun, hal ini dikembalikan ke masing-masing individu. Pasalnya, ada orang yang memang sudah terbiasa bersepeda dan ada yang belum terbiasa.
“Kalau kita bersepeda, saat ngomong sudah tidak jelas itu tandanya olahraganya sudah ngoyo atau berat sehingga akan bergantung pada masing-masing individu. Untuk mereka yang sudah terlatih akan berbeda intensitasnya untuk individu yang baru pertama kali bersepeda,” - Gunakan helm, topi dan pakaian sepeda tertutup
Bersepeda juga memiliki risiko jika terjatuh. Oleh karena itu, setiap goweser tetap diminta agar melengkapi diri dengan alat pelindung. Atau minimal memakai Topi agar tidak kepanasan di saat cuaca terik.
“Pakai pelindung. Itu sebenarnya wajib. Nah apa saja itu yang dipakai, tentunya di antaranya memakai helm dan pakaian tertutup. - Tetap Terapkan Jaga Jarak Antar Pesepeda
Pembatasan jarak juga berlaku saat bersepeda. Pemberian jarak bukan hanya dengan rombongan, namun juga saat berpapasan.
“Jarak itu bukan hanya dengan rombongan tapi juga jaga jarak kalau berpapasan. Ini yang kurang diperhatikan. Ini yang kita takutkan kalau ada orang lain yang mungkin sedang sakit waktu berpapasan dalam jarak yang pendek justru malah berbahaya,” - Cukup Buat Satu Barisan
Bersepeda artinya juga harus menjaga keselamatan saat berkendara. Idealnya, pesepeda harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
“Antar pesepeda harus berjarak antara satu hingga dua meter dan tidak membuat dua baris. Artinya jangan jejeran karena itu akan berbahaya. - Selalu Membawa Handsanitizer saat Bersepeda
Salah satu barang yang tidak boleh ditinggalkan yakni handsanitizer. Sebab, saat bersepeda belum tentu bisa menemukan fasilitas untuk cuci tangan. - Bawa Air Minum Sendiri
Mempersiapkan air minum dari rumah karena berhenti di warung karena berisiko terkena Corona. “Jangan mampir warung, karena itu berisiko untuk menularkan. Kan kita tidak tahu di warung itu ketemu siapa-siapa saja. Ada bakteri atau virusnya tidak. Mampir warung ini yang bahaya. Atau bila terpaksa harus mampir pastikan kondisi warung yg bersih & steril. - Pilih Jalan yang yang tidak berkerumun
Pemilihan rute saat bersepeda juga harus diperhatikan. Dia menyarankan agar goweser memilih jalan yang sepi tidak terlalu ramai sehingga meminimalisir pertemuan dengan banyak orang.
“Jalan yang sepi ini meminimalisir kemungkinan bertemu dengan banyak orang sehingga mengurangi risiko penularan virus Corona.
Sumber:
www.detik.com
https://health.detik.com/kebugaran/d-5049112/gowes-sehat-saat-pandemi-covid-19-ini-tips-dari-pakar-ugm/2